Rabu, 06 April 2011

Bali bagaikan neraka

Gubernur Akui Gagal Citrakan Bali

DENPASAR – Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengaku telah gagal mencitrakan Bali di mata internasional. Hal ini terkait dengan pemberitaan majalah asal Amerika Serikat, Time, yang menurunkan berita berlibur di Bali bak di neraka lantaran masalah sampah dan kemacetan.

“Yang menilai kita itu orang lain, bukan kita sendiri. Jelas ada kegagalan yang dilakukan Pemprov Bali dalam mencitrakan pariwisata dan sarana yang nyaman di Bali,” kata Pastika sebelum memimpin rapat rencana pembangunan Bali International Park, Rabu (6/4).

Dengan demikian, sambungnya, Pemerintah Provinsi Bali tak akan mengajukan keberatan atas pemberitaan yang diturunkan Time edisi 1 April 2011 dengan judul, ‘Holidays in Hell: Bali’s Ongoing Woes.’

“Apa yang mau kita sikapi kalau faktanya memang begitu? Bali ini memang kotor dengan sampah yang membludak dan kemacetan yang parah,” kata mantan Kapolda Bali itu jujur.

Ia pun tak mau berprasangka ada pihak ketiga yang sengaja mendiskreditkan pariwisata Bali di mata internasional. “Time itu media yang sangat kredibel,” tegasnya.

Kendati mengakui Bali kotor dan macet, Pastika mengaku tak tinggal diam. Pemprov kini tengah gencar memikirkan pengolahan sampah yang semakin menumpuk, termasuk dengan menyiapkan penerbitan peraturan daerah soal sampah. “Kami buatkan payung hukumnya untuk memecahkan persoalan sampah di Bali."

Selain itu, dia juga mengaku telah menginstruksikan Dinas Pariwisata Bali agar segera berkoordinasi dengan Bali Tourism Board (BTB) untuk mencari solusi masalah pariwisata Bali jangka pendek, menengah, dan panjang. “Termasuk mengubah mindset masyarakat terhadap perilaku buruk membuang sampah sembarangan,” papar Pastika.

Tekait kemacetan, Pastika mengaku sedang mencarikan solusi seperti yang selama ini dibahas yaitu, pembangunan jalan baru di Bali.

Pastika yakin pemberitaan Times itu berdampak terhadap industri pariwisata Bali. Untuk itu, ia meminta semua pihak berupaya sekuat tenaga untuk mengembalikan citra Bali sebagai pulau surga. “Kalau mau dikatakan Bali sebagai pulau surga, ya harus seperti surga. Itu tugas kita bersama,” imbuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger